Qasidah Sejarah Rasulullah SAW
Sekapur Sirih
Inilah sedikit dari sejarah Rasululloh SAW berbahasa indonesia dengan menggunakan bait-bait syair. Semoga dapat bermanfaat bagi siapa yang membacanya.
Tentunya kami selalu mengharap saran dan kritik yang baik dan bijaksana, Jika terdapat kesalahan atau sesuatu yang kurang pas dari periwayatan maupun penulisannya, karena kami bukanlah orang yang ahli dalam penulisan serta kami bukanlah orang yang ahli dalam sejarah.
Dan kami ucapkan beribu terima kasih bagi siapapun yang telah membantu terbitnya dan tersebarnya buku kecil ini. Semoga Alloh SWT yang memberikan balasan, dengan sebaik-baik balasan didunia ini hingga akherat nanti. amin
Selesai penulisan kitab AL-YAHYA, sejarah Nabi dengan syair dan berbahasa indonesia serta menggunakan lagu burdah pada tanggal 12- Agustus – 2014. Semoga bermanfaat bagi siapapun yang membaca, mendengarnya Amiin.
Al-Faqir : Hamid Bin Abdulloh Bin Muhammad Bin Yahya
Isi Qasidah Sejarah Rasulullah SAW
- Kumulai langkah ini Dengan penuh pujian Pada Allohu robbi Tuhan alam sekalian
- Alloh Maha Pengasih Alloh Maha Penyayang Pada seluruh makhluk-Nya Jumlahnya tak terbilang
- Dia Maha Sempurna Dia Maha Perkasa Menentukan Qudroh-Nya mewujudkan Irodah-Nya
- Dia Maha Kuasa Dia Maha Pencipta Mencipta kekasih-Nya dari sinar cahaya-Nya
- Semoga sholawat dan salam slalu terlimpah Pada baginda nabi dari bukit Tihamah
- Muhammad dan para sahabat serta kluarga Dan pengikutnya hingga pintu surga terbuka
- Sholawat yang menyambungkan dengan tali Rohman Salam yang harum pembuka pintu kebaikan
- Rasa syukur kupanjatkan atas semua ini Jadi seorang hamba jadi seorang abdi
- Tapi ketahuilah bahwa diriku ini Tidaklah pantas jika ku dipanggil sang abdi
- Kekurangan ku akan ketaatan pada-Nya Membuatku merasa takut bila berkaca
- Kulakukan yang dilarang serta aku terjang, Yang telah diwajibkan tanpa rasa terhalang
- Bagaimana kan kuhadapkan wajahku ini, Tanpa seorang perantara bagiku kini
- Kutundukkan kepala dan kutundukkan hati, Memohon perantara pada Nabi yang suci
- Jika ingin meraih dipuncak yang tertinggi, Kau harus mempunyai tangga dan menapaki
- Dengan tali yang erat berpeganglah selalu, Agar engkau selamat tak jatuh dan terpaku
- Tali yang kokoh kuat tidak mudah tergoyah, Dengan penuh semangat gapai serta raihlah
- Jika kita terlepas dari tali yang kuat, Angin menerpa keras kehancuran pun dekat
- Sungguh penyesalan yang sangat bagi pelaku, Badai tetaplah datang hati pun jadi batu
- Kehidupan yang fana nikmat bagaikan susu, Yang teracuni menghancurkan seluruh tubuhmu
- Mengikuti hawa nafsu bukanlah pilihan, Hai orang yang bernafsu pilihlah kebaikan